Jumat, 29 Juli 2016

Bahagiaku Surga Mereka Dan Deritaku Pilu Mereka





Hari ini adalah hari yg bahagia untuk kita semua.
Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai.

Berbicara tentang cinta, ada beberapa orang yg tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya, dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita.
iaitu, keluarga. Terutama orang tua.

Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan, serta bimbingan dari orang tua.

"Bahagiaku Surga Mereka dan Deritaku Pilu Mereka"

Karya : Veby

Aku berdiri menggunakan toga ini disebuah jalan setapak yang gelap.
Pandanganku tertuju pada dua orang dikejauhan sana dengan senyuman yang tak asing dimataku.
Dua orang yang sangat aku hargai, dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi.
ya, mereka papa dan mama ku.

Dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka.
Seiring dengan langkah, terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini.
Mama yang telah mengandungku selama sembilan bulan, mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini, mama juga yang merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Papa yang telah mendidikku, papa yang rela bekerja banting tulang ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun.

Apakah yang dapat ku lakukan untuk membalas mereka?
Sering aku tutup kuping tidak mau dengerin nasehat mereka.
Sering banget aku bohong pada mereka untuk kepuasan ku.
Sering aku ngelawan jika mereka marah karena kenakalan ku.
Sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika tidak mengabulkan permintaanku.
Dan bahkan sering aku mengeluarkan kata-kata kasar yang gak pantas mereka dengar dari bibirku.

Dasar CEREWET, KUNO, KOLOT.
Tapi, apakah mereka memendam rasa dendam terhadap ku? Tidak, tidak sama sekali.
Mereka dapat tulus memaafkan kekhilafanku.
Mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka.
Bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa-doa mereka hingga aku menjadi seperti sekarang ini.

Ya Tuhan, betapa durhaka nya aku.
Tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku?

Langkah-langkahku terhenti dihadapan mereka, dan ku pandangi papa dan mama ku inci demi inci.
Badan yang dulu tegar, kekar, kini mulai membungkuk.
Rambut yang dulu hitam, kini mulai memutih.
Dann kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput.

Ku tatap mata mereka yg berbinar binar dan mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihat aku memakai toga ini.
Ku cium tangan mereka, ku peluk mereka sambil berkata "papa, mama, yg aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas apa yang telah papa dan mama berikan selama ini kepadaku."
terima kasih pa.
terima kasih ma.
aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku.

0 komentar:

Posting Komentar