Minggu, 29 Januari 2017

Yamauchi Adventure Kuala Lumpur 2017 (Hari Kedua)

Prescott Hotel, Medan Tuanku, Kuala Lumpur
Minggu 29 Januari 2017, merupakan hari kedua kami ber-Adventure Kuala Lumpur. Jam 9:00 pagi kami check out dari hotel untuk melanjutkan perjalanan.

Destinasi pertama kami dihari kedua ini menuju Dataran Merdeka. Apalagi yang kami lakukan disini kalau bukan berfoto ria dengan background bangunan-bangunan tua yang bersejarah di Kuala Lumpur, Dataran Merdeka ini juga dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Upacara Hari Kemerdekaan Malaysia setiap tanggal 31 Agustus. Setelah lebih dari 30 menit ambil shoot terbaik kami pun langsung menuju Central Market yang merupakan destinasi kedua kami dihari ini.

Dataran Merdeka, Kuala Lumpur
Di Central Market ini setelah turun dari bus kami semua menyebar untuk menyantap sarapan pagi sesuai dengan selera masing-masing di kedai-kedai yang ada disekitar Central Market dan juga berbelanja oleh-oleh di Petaling Street, Pasar Seni maupun di Central Market itu sendiri.

Destinasi di Central Market paling banyak memakan waktu, karena peserta Adventure Kuala Lumpur 2017 ini didominasi oleh kaum cewek, jadi tau sendiri kan kalau cewek-cewek sudah belanja? Kalau bisa dibawak semua barang dagangan yang ada mungkin akan dibawak pulang semua (ketawa ngakak).
Bapak Irzal Maryanto


Om Yanto bersama peserta Adventure Kuala Lumpur didalam bus
Setelah semua sudah belanja oleh-oleh dan kembali ke bus kami disambangi oleh Bapak Irzal Maryanto, kalau aku biasanya memanggil beliau Om Yanto.

Om Yanto adalah bos Mandiri Sejahtera Cargo, beliau sengaja menyempatkan waktu disela-sela kesibukannya untuk menemui kami dan mengucapkan selamat datang kepada kami yang sedang berlibur ke Kuala Lumpur. Beliau pun membagikan kami simcard Kartu AS 2 in 1 secara gratis serta sedikit ramah tama dengan kami didalam bus dan tak lama kemudian Om Yanto pun berpamitan untuk kembali ke office nya. Terima kasih Om Yanto, terima kasih juga pesangonnya (tersenyum manis).

Twin Towers, Kuala Lumpur
Setelah Om Yanto berpamitan, bus pun langsung membawa kami menuju KLCC untuk foto shoot diwaktu siang. Jam 1 siang bus yang kami naiki sampai dan parkir tepat didepan KLCC. Seperti yang diketahui, KLLC ini merupakan ikon Malaysia yang terdapat dipusat kota Kuala Lumpur, KLCC dibangun dengan ketinggian 452 meter dengan jumlah tingkat sebanyak 88 tingkat, yang mana pada tahun 1998 sampai 2004 menara kembar ini merupakan gedung tertinggi didunia, sedangkan dari 2004 hingga sekarang menduduki peringkat kelima sebagai gedung tertinggi didunia. Orang-orang bilang, kalau ke Malaysia belum ke KLCC berarti belum ke Malaysia (katanya loh ya).

Satu persatu kami pun turun dari bus dan menuju tempat yang  sudah dikerumuni orang yang mayoritas warga asing untuk berfoto. Kami berpencar dan mencari tempat favorit masing-masing sambil mengeluar peralatan selfie (hp dan mono pod). Hampir 2 jam berada di KLCC, mungkin disetiap hp ada berpuluh-puluh foto berlatarbelakang menara kembar.

Saat waktu menunjukkan jam 3 sore kami kembali menuju bus untuk melanjutkan perjalanan sebelum kembali ke Johor Bahru. Bus pun berjalan menyusuri jalan-jalan di Kuala Lumpur untuk menuju Batu Caves yang merupakan destinasi terakhir kami.

Batu Caves
Sesampainya kami di Batu Caves, kami disambut dengan rintik hujan yang kian lama menjadi hujan yang deras. Yah, di destinasi terakhir ini cuaca pun tidak bersahabat, sama seperti destinasi pertama kami kemarin di Masjid Putrajaya. Tak ayal, sebagian besar dari kami hanya bisa berdiri dibawah tenda yang ada disekitar untuk berteduh sambil menunggu hujan reda. Namun ada juga sebagian dari kami yang nekat menerobos hujan dengan bermodalkan payung.

Kami yang berteduh dibawah tenda pun akhirnya menyusul mereka yang menerobos hujan karena setelah 30 menit hujan yang turun deras berubah menjadi gerimis kecil. Bergegas mendaki anak tangga untuk menuju puncak Batu Caves, untuk sampai atas ada sekitar 256 anak tangga yang harus dilewati (kalau ga salah hitung) jadi memang butuh tenaga yang extra untuk sampai ke atas. Tidak sedikit yang sudah sampai ditengah-tengah memilih untuk turun kembali karena tenaga sudah tidak memadai.

Cuaca mulai cerah, gerimis pun tak lagi turun dan jam  sudah menunjukkan pukul 5:30 sore, itu tandanya kami harus segera mengakhiri Adventure Kuala Lumpur 2017 ini dan segera menuju bus untuk kembali ke Johor Bahru.

Perjalanan dari Batu Caves ke Johor Bahru memakan sekitar 5-6 jam dan alhamdulillah tepat jam 1 pagi kami sampai di asrama dengan selamat, namun perjalan pulang tidak begitu terasa lama karena kami tidur karena kelelahan ber-Adventure dan ada juga yang nonton film didalam bus.

Liburan ke suatu tempat bersama teman-teman adalah salah satu cara untuk sejenak melepaskan beban yang ada. Dan tentunya liburan kali ini akan meninggalkan cerita sendiri bagi kami dimasa yang akan.

1. Endri Mardiansyah
2. Indra Juniawan
3. Wiwin Puji Lestari
4. Siswaty Sondang Prasetya
5. Cahaya Mercury
6. Sarah
7. Komaria
8. Hendrizal
9. Wulan Nurmalasari
10. Ineu
11. Yati
12. Sophi Liyani
13. Ika Amalia
14. Neti Susanti
15. Yeyen Heryani
16. Cut Santi
17. Muhammad Nasir
18. Purwanti
19. Muhammad Rizal Ali
20. Yayu Sri Rahayu
21. Riana Herawati
22. Isnaeni
23. Nur Aida
24. Ade Susilowati
25. Ismiatun
26. Reti Nurlatifah
27. Yuli Maria
28. Le Thi Niem
29. Ade Pranova
30. Sri Suyamti
31. Liliana
32. Fatmawati
33. Ayu Sri Rahayu
34. Ade Pranova
35. Dwi Rahayu Fauziah
36. Gatot Susilo
37. Maike Seniati
38. Titi Mailani
39. Puput Setyo
40. Fitriyenti

Terima para pekerja Indonesia Yamauchi yang sudah bergabung di Adventure Kuala Lumpur 2017.
Terima kasih Encik Rozali dari Roda Malaysia Tour and Travel yang telah menemani perjalanan kami selama di Kuala Lumpur.
Terima kasih Bang Amar yang sudah menjadi pemandu wisata kami selama 2 hari.

Sayonara. . . ! ! !

Yamauchi Adventure Kuala Lumpur 2017 (Hari Pertama)

Jembatan Wawasan, Putrajaya
 Ketika libur panjang tiba, biasanya orang-orang yang kesehariannya sibuk didunia kerja akan menghabiskan liburan bersama keluarga pergi ke tempat reaksi, hang out bersama teman/sahabat/pacar, ada yang hanya beristirahat dirumah bahkan ada juga yang pulang kampung.

Kami pekerja Indonesia di Yamauchi Malaysia yang jauh dari keluarga dan sanak saudara memilih Kuala Lumpur sebagai tempat destinasi kami untuk mengisi liburan tahun baru imlek. Kami telah merencanakan liburan ini sejak 2 bulan terakhir, sebanyak 40 peserta terdiri dari 33 perempuan dan 7 laki-laki bergabung untuk mengisi liburan bersama dengan mengusung tema Adventure Kuala Lumpur 2017.

Minggu 28 Januari 2017, setelah semua peserta sudah memasuki bus yang akan menemani perjalanan kami, saya selaku ketua rombongan sedikit memberikan arahan kepada peserta agar perjalanan pergi balik dapat berjalan lancar tanpa halangan suatu apapun.

Tepat jam 9:20 pagi waktu setempat, Encik Rozali selaku driver bus mulai mengemudikan bus nya dan membawa kami dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur.
Karena perjalanan memakan waktu yang cukup lama, maka selama perjalanan kami dua kali berhenti rest area. Pertama kami berhenti di Perhentian Machap untuk sarapan dan kedua kami berhenti di Perhentian Nilai.

Walau perjalanan memakan waktu hingga 5 jam tapi perjalanan tidak begitu terasa capek karena selama perjalanan dihibur dengan berkaraoke ria dari para peserta.

Jam 3:40 sore kami sampai di destinasi pertama yaitu Putrajaya. Namun sebelum ke Masjid Putrajaya kami mampir dulu di jembatan Wawasan untuk fotoshoot, jembatan wawasan ini hampir mirip dengan jembatan Barelang di Batam dan memiliki view yang cukup bagus untuk berfoto-foto.

Masjid Putrajaya
20 menit foto shoot di jembatan wawasan kami langsung menuju Masjid Putrajaya yang tidak jauh dari jembatan wawasan. Sesampainya di Masjid Putrajaya, menurut pemandu wisata masjid tersebut dibangun dengan menghabiskan dana sekitar RM25 juta (dua puluh lima juta ringgit Malaysia) dan selesai dalam jangka waktu dua tahun dan dapat menampung jamaah sekitar 10000 jamaah. Tapi sayang destinasi disini agak sedikit terganggu cuaca yang kurang bersahabat (hujan) sehingga rencana naik cruise mengelilingi danau pun jadi gagal dan hanya bisa sholat dan berfoto dengan background masjid Putrajaya.

Tanpa menunggu hujan reda, setelah semua berkumpul didepan pintu masuk kami pun langsung memasuki bus yang sudah menunggu kami dan kami langsung menuju destinasi berikutnya yaitu I City Shah Alam.

Bus yang dikemudikan oleh Encik Rozali menghantarkan kami ke I City Shah Alam setelah menempuh perjalanan sekitar 40 menit dari masjid Putrajaya. Sesampainya disana peserta dibagi 3 group, ada yang masuk snow walk, ada yang masuk red carpet dan ada yang hanya menikmati permainan dan lampu-lampu disekitar.

Red Carpet, I City, Shah Alam
Tepat jam 8:30 malam kami semua berkumpul kembali di bus yang parkir didepan untuk menuju Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) atau lebih dikenal dengan sebutan twin tower untuk foto shoot night view. Sebelum menuju KLCC kami mampir sebentar ke food court yang tidak jauh dari I City untuk mengisi bahan bakar (makan malam) karena perut-perut mereka sudah mulai kekurangan bahan bakar.

Makan malam sudah dan kami pun semua sudah berada dalam bus, tanpa menunggu lama Encik Rozali pun kembali memacu kendaraannya menuju KLCC. Di KLCC kami masing-masing mengambil pose terbaik untuk berfoto dengan background menara kembar diwaktu malam. Terlalu asik berfoto-foto membuat kami lupa waktu, tidak terasa rupanya sudah hampir 1 jam kami di KLCC dan menunjukan pukul 11:35 malam.

KLCC Nightt View
Badan semua terasa lelah setelah melakukan perjalanan dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur hingga melewati beberapa aktivitas di jembatan wawasan, masjid Putrajaya, I City dan KLCC. Kini tiba waktunya kami menuju hotel untuk istirahat sebelum melanjutkan destinasi dan aktivitas besok.

Tepat jam 12:00 malam kami semua check in di hotel Prescott Medan Tuanku Kuala Lumpur. Dari 40 pekerja Yamauchi Malaysia yang tergabung sebagai Adventure Kuala Lumpur, kami membagi menjadi 10 kelompok untuk 10 kamar.

Bagaimana keseruan cerita Adventure Kuala Lumpur hari kedua?

Bersambung....

Jumat, 27 Januari 2017

Aku, Kehidupanku dan Pendidikanku Sesion 3

Dengan terpilihnya aku sebagai Ketua DPM UT Pokjar Johor 2017, aku harus segera memilih siapa aja yang akan membantu aku dalam menjalankan tugas sebagai pengurus. Karena ketua terpilih mempunyai hak penuh dalam memilih pengurus.

Untuk memilih pengurus bisa dikatakan gampang-gampang susah, karena aku harus memilih orang yang tepat. Orang yang tepat disini maksudnya orang yang mampu mengemban tugas, bertanggungjawab, bekerjasama dalam tim dan lain sebagainya.

Dengan berbagai pertimbangan, aku memutuskan untuk memilih beberapa wajah lama diantaranya Ahit Nur Anisafin sebagai Wakil Ketua, Ika Yunita Lestari sebagai Bendahara 1, Wely Mareta Anggraeni sebagai Sekretaris 1, Seli Margareda Rini sebagai Ketua Jurusan Adminitrasi Negara dan Puji Indah Permata Sari sebagai Koordinator Akademik.

Selain dari wajah lama, aku juga memilih beberapa mahasiswa baru untuk menjadi pengurus dan mengisi beberapa jabatan seperti Ketua Jurusan Manajemen, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Ketua Jurusan Sastra Inggris, Koordinator Perpustakaan, Koordinator Ekskul, Bendahara 2 dan Sekretaris 2, walau pada awalnya mereka ragu dan takut tidak bisa menjalankan tugas sebagai pengurus tapi aku mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa untuk jadi pengurus disini kita sama-sama belajar berorganisasi, bisa tidak bisa itu urusan nanti yang penting kita ada niat untuk belajar itu sudah lebih dari cukup. Akhirnya mereka mau belajar dan bergabung dikepengurusan DPM 2017.

Berbeda dengan formasi pengurus sebelumnya, formasi yang aku pimpin ini aku memilih 2 bendahara dan 2 sekretaris. Yang mana bendahara 2 dan sekretaris 2 diharapkan nantinya setelah masa jabatan berakhir mereka bisa menjadi regenerasi kedepan.

Semua posisi kepengurusan sudah lengkap dan aku segera melaporkan kepada pembina bahwa struktur kepengurusan DPM UT Pokjar Johor tahun 2017 sudah terbentuk dan pada saat itu juga aku mengajukan kepada pembina supaya ada pelantikan pengurus dan alhamdulillah beliau setuju dan meminta aku untuk membuat Surat Keputusan (SK) Ketua terpilih. Aku kaget "Apa? SK". Selama ini tidak pernah ada ketua terpilih membuat sebuah SK dan selama ini juga belum pernah ada pelantikan pengurus.

Aku segera mencari-cari sampai ketemu bagaimana contoh SK yang diminta oleh pembina, dan setelah ketemu aku langsunh membuat SK tersebut lalu ku ajukan ke pembina dan alhamdulillah di setujui tanpa revisi.

Tiba hari pelantikan aku sedikit tegang, pelantikan pengurus ini merupakan sejarah pertama di UT Pokjar Johor dan hadiri oleh Pembina UT Pokjar Johor Ibu Dewi Lestari dan Konsul Jenderal RI Johor Bahru Bapak Haris Nugroho.

Beberapa susunan acara telah berjalan hingga sambutan dari Konsul Jenderal, setelah sambutan dilanjutkan dengan penyematan tanda pengurus oleh Konsul Jenderal kepada ketua terpilih. Ketika tanda pengurus itu disematkan didada sebelah kiriku oleh orang no 1 di KJRI Johor Bahru itu, aku merasa senang dan bangga karena mampu menciptakan sejarah baru di UT Pokjar Johor. Semua ini tentunya tidak lepas dari dukungan dari pengurus yang lain dan juga nasehat dari pembina.

Pelantikan pengurus selesai, kini aku telah resmi menjadi Ketua DPM UT Pokjar Johor tahun 2017 dan akan segera mulai menjalankan tugas serta tanggungjawab bersama 14 pengurus yang lain selama satu tahun kedepan.

Proses yang panjang tentunya akan terasa sulit untuk dijalani apabila kita terlalu fokus terhadap hasil dari proses tersebut. Kita tidak perlu memikirkan bagaimana hasilnya nanti, yang terpenting jalani saja proses yg terjadi sebaik mungkin. Karena sebenarnya didalam proses itu laj banyak sesuatu yang dapat kita pelajari dan juga banyak hikmah yang dapat kita ambil.

Aku yang dulunya hanya lulusan SMA lalu bekerja sebagai kuli di Prabumulih, kemudian nekat mengadu nasib di Malaysia tapi aku tidak pernah mengeluh dengan apa yang aku jalani mulai dari menjadi kuli hingga mengadu nasib di negeri jiran, karena aku percaya Tuhan punya rencana terbaik untuk kehidupanku nanti.

Ternyata benar, setelah aku menjalani proses yang begitu panjang sekarang aku sedikit banyaknya bisa melihat hasil dari proses tersebut. Aku yang awalnya hanya kenal dengan rekan kerja kini aku kenal dan dikenal banyak orang (bukan artis). Kenalan ku bukan hanya di UT Pokjar Johor tapi juga di UT Pokjar Kuala Lumpur, UT Pokjar Penang, UT Pokjar Singapura, UT Pokjar Korea, UT Pokjar Hong Kong dan UT Pokjar Taiwan.

Kurang lebih begitulah cerita Aku, Kehidupanku dan Pendidikanku mulai dari tahun 2010 sampai saat ini.

Semoga dapat memotivasi dan menginspirasi para pembaca.

Selesai. . .

Kamis, 26 Januari 2017

Aku, Kehidupanku dan Pendidikanku Sesion 2

Setelah masa jabatan kepengurusan DPM tahun 2016 berakhir, seperti biasa UT Pokjar Johor kembali melaksanakan kegiatan Musma untuk pemilihan ketua DPM yang baru.

Dalam pemilihan ketua DPM, UT Pokjar Johor menggunakan sistem seperti pemilihan kepala daerah. Kandidat yang unggul secara otomatis maju sebagai ketua terpilih, tapi dengan syarat seperti yang tertulis di AD ART UT Pokjar Johor hasil penghitungan suara dikatakan sah apabila mahasiswa yang hadir saat pemilihan ketua minimal 20 mahasiswa.

4 Desember 2016 adalah Musma UT Pokjar Johor ke 4.  Setiap kali pemilihan ketua setiap jurusan wajib mengirimkan perwakilan untuk maju menjadi kandidat calon ketua DPM. Saat itu teman-teman dari jurusan Ilmu Komunikasi sepakat untuk mengajukan aku sebagai calon kandidat yang akan mewakili jurusan Ilmu Komunikasi di pemilihan ketua DPM UT Pokjar Johor tahun 2017. Mungkin yang membuat teman-teman Ilmu Komunikasi memilih aku menjadi kandidat karena aku sudh cukup berpengalaman dikepengurusan DPM selama 2 tahun berturut-turut.

Sedangkan untuk jurusan lain yang mewakili jurusan masing ada Ahit Nur Anisafin dari jurusan Adminitrasi Negara, Arizta Abdillah dari jurusan Manajemen dan Lasmi dari jurusan Sastra Inggris BMP.

Layaknya seorang calon kepala daerah, calon ketua DPM 2017 satu per satu maju menyampaikan visi dan misi mereka apabila mereka terpilih menjadi ketua dan tidak terkecuali aku. Saat itu Seli Margareda Rini bertugas sebagai Dewan Pimpinan Sidang (DPS) dan dibantu 2 rekan lainnya ada Mira Pujiati Sapitri dan Abdul Rohman meminta aku maju sama seperti kandidat yang lain.

Dihadapan mahasiswa yang hadir tidak banyak visi misi yang aku sampaikan karena dari pengalaman aku menjabat sebagai wakil ketua DPM selama 2 tahun aku menilai kinerja pengurus selama ini sudah cukup baik, hanya saja menurutku masih ada beberapa poin yang akan aku perbaiki. Dalam penyampaian visi misi, aku menyampaikan "apabila aku terpilih dan dipercayai menjadi ketua DPM UT Pokjar Johor tahun 2017, gebrakan pertama yang akan aku buat adalah Tutorial Tatap Muka (TTM), sebab semenjak UT Pokjar Johor berdiri pada tahun 2009 sama sekali belum pernah melaksanakan kegiatan TTM". Selain dari itu aku juga akan meneruskan program yang berjalan dengan baik selama ini dan akan membuat program-program baru yang belum pernah dibuat untuk meningkatkan kualitas serta kreatifitas mahasiswa.

Setelah kandidat menyampaikan visi dan misi masing-masing tiba saatnya mahasiswa menggunakan hak pilihnya untuk memilih siapa yang akan memimpin UT Pokjar Johor selama tahun 2017 dan dilanjutkan dengan penghitungan suara. Hasil penghitungan suara DPS mengumumkan dan memutuskan bahwa aku mendapat hasil suara terbanyak, dengan begitu berarti aku terpilih menjadi Ketua DPM UT Pokjar Johor 2017. Mendengar keputusan itu aku pun bergumam dalam hati "Bagaimanapun caranya aku akan berusaha supaya TTM di UT Pokjar Johor harus bisa terlaksana pada tahun 2017".

Sebelum Musma ditutup, DPS meminta aku untuk memberikan sedikit sambutan sebagai ketua terpilih. Tanpa ragu, aku maju dan mengambil mic yang ada di podium.

Dalam sambutan itu, aku menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman yang telah memilih dan memberikan kepercayaan terhadap aku untuk menjadi ketua DPM UT Pokjar Johor 2017. Selain itu juga aku menyampaikan bahwa aku akan melaksanakan apa yang telah menjadi visi dan misi ku khususnya TTM. Sambutan terakhir yang aku sampaikan aku berpesan kepada para mahasiswa yang hadir, sebaik dan sebagus apapun seorang pemimpin organisasi, organisasi tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari pihak pengurus maupun mahasiswa.

Selesai memberikan sambutan aku pun kembali ke tempat duduk dan teman-teman mahasiswa menyalamiku dan memberikan ucapan selamat termasuk Ibu Dewi Lestari S.E selaku Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Johor sekaligus Pembina UT Pokjar Johor juga menyalamiku dan memberikan ucapan selamat.

Bersambung sesion 3. . . .

Aku, Kehidupanku dan Pendidikanku Sesion 1

Pendidikan bisa dikatakan sebagai tolak ukur kulitas hidup seseorang, namun terkadang masih banyak orang yang berpendidikan tapi sifat dan prilakunya seperti orang yang tidak berpendidikan. Jika kita cermati, masih banyak anak-anak muda Indonesia yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikarenakan beberapa faktor, salah satunya ialah faktor ekonomi, bahkan tidak sedikit yang putus sekolah baik itu ditingkat SD, SMP ataupun SMA.

Setelah lulus SMA pada tahun 2010 dulu aku ingin seperti teman-teman seangkatanku yang sibuk mengikuti tes untuk masuk ke perguruan tinggi. Tapi apalah daya, aku harus mengakui bahwa aku tidak bisa melanjutkan pendidikan seperti mereka dikarenakan keadaan ekonomi keluarga tidak mendukung.

Tidak bisa kuliah bukan berarti aku tidak bisa meneruskan kehidupan untuk mencapai kesuksesan dimasa depan.
Bermodalkan ijazah SMA aku putuskan untuk hijrah ke kota Prabumulih, sebuah kota yang berjarak sekitar 2 jam dari pusat kota Palembang. Di Prabumulih aku bekerja ikut paman ku, kebetulan pamanku menjabat sebagai mandor jadi cukup mudah aku diterima sebagai kuli di CV Ria Express perusahaan jasa yang bergerak dibidang expedisi.

Selama kurang lebih hampir 1 tahun aku bekerja sebagai kuli di Prabumulih. Hari demi hari ku lalui dengan penuh semangat dan penuh kesabaran, panas terik matahari dan rintik air hujan tak membuatku patah semangat untuk meraih masa depan yang cerah, aku percaya setiap tetesan keringat akan menjadi berkah bagi kehidupanku kelak.

Alhasil, dari keseharianku sebagai kuli aku mampu mencukupi biaya hidupku sendiri dan juga orang tuaku dan alhamdulillah juga aku mampu membeli sepeda motor dari hasil jerih payahku sendiri.

Pada bulan 4 tahun 2011 aku mendapat tawaran dari keluarga sebelah ibu ku untuk bekerja di Malaysia. Walau awalnya ragu tapi aku bulatkan tekat dan aku katakan dalam hati  "Demi masa depan, aku harus berangkat ke Malaysia".
Setelah melengkapi beberapa persyaratan sebagai TKI di Malaysia, disitulah aku juga memutuskan untuk berhenti bekerja di CV Ria Express.

Memasuki awal bulan Agustus 2011, aku mendapat telpon dari kantor PJTKI yang akan memberangkatkan aku ke Malaysia, melalui telpon tersebut salah satu staff mengatakan bahwa aku bersama 23 calon TKI lainnya akan terbang ke Malaysia pada tanggal 6 Agustus 2011.

Sesampainya di Malaysia membuat aku sedikit termenung dan berkata dalam hati "Benarkah aku sekarang berada di Malaysia?".
Yamauchi (M) Sdn Bhd, ya diperusahaan milik Jepang ini lah aku akan bekerja sebagai operator produksi selama 2 tahun kedepan sesuai dengan kontrak kerja.

Tahun pertama bekerja di negeri orang cukup berat ku jalani, jauh dari keluarga, orangtua, saudara, bahkan teman dekat. Awalnya tidak ada satu pun yang aku kenal, hanya bermodal sebuah tekat dan semangat yang kuat untuk meraih masa depan yang cerah. Tak terasa, tahun pertama dan tahun kedua mampu ku jalani dengan baik dan mendapatkan gaji yang cukup dibandingkan kerja di Indonesia khususnya tempat aku bekerja sebelumnya dan setiap bulannya aku bisa mengirimkan sebagian dari jerih payah ku disini untuk keperluan ekonomi keluarga. Ternyata aku tidak salah memilih jalan untuk menjadi TKI di Malaysia.

Tahun kedua seharusnya kontrak kerja ku telah selesai, tapi aku putuskan untuk menyambung kontrak kerja untuk tahun ketiga karena aku berfikir perjuangan tidak boleh terhenti sampai disini.

Memasuki tahun ketiga aku ditawari salah seorang rekan kerjaku untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tapi pada saat itu aku berfikir "Apa bisa kuliah sambil kerja?" "Bagaimana mengatur waktu kerja dan belajar?".

Ah sudah la akhirnya ku putuskan untuk sedikit melihat bagaimana kegiatan perkuliahan yang ditawarkan oleh rekan kerjaku itu dan bagaimana pula sistem belajarnya. Setelah beberapa bulan aku mempelajari dan melihat semua aktivitas mereka yang sudah lebih dulu menjadi pekerja sekaligus mahasiswa pintu hatiku mulai terbuka"mumpung ada kesempatan, aku harus kuliah agar kehidupanku kedepan bisa jauh lebih baik lagi".

Sekitar 2 bulan lagi aku mendapat informasi dari mahasiswa yang sekigus pekerja itu, bahwasanya penerimaan mahasiswa baru akan dibuka pada bulan Juni 2013. Sejurus malamnya aku langsung telpon ibu ku dan mengatakan "Mak aku mau kuliah disini, suruh kakak atau adek tolong kirimkan fotocopy ijazah SMA ku yang dilegasir".

Walaupun tidak dapat melihat wajahku Ibu ku saat aku menghubunginya lewat telpon, tapi aku yakin pada saat itu beliau pasti sumringah mendengar anaknya ingin kuliah dengan biayanya sendiri.

Satu minggu kemudian akhirnya fotocopy ijazah SMA ku yang dikirim dari Palembang telah mendarat ditempat tinggalku dan akhirnya aku benar-benar akan menjadi mahasiswa.

Universitas Terbuka Pokjar Johor atau biasa disebut UT Pokjar Johor merupakan perluasan dari Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT Batam. Tahun 2013 adalah tahun sejarah bagiku, karena pada tahun itu mimpi menjadi mahasiwa di sebuah perguruan tinggi bisa terwujud, tepatnya pada tahun 2013.2 (tahun akademik UT).

Di UT Pokjar Johor aku memutuskan untuk memilih jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Aku memutuskan memilih jurusan Ilmu Komunikasi karena lulusan jurusan tersebut peluang kerjanya luas dan bisa kerja diberbagai instansi baik itu instansi pemerintahan maupun instansi swasta.

Sejak aku terdaftar menjadi mahasiswa UT Pokjar Johor, kini aku mempunyai 2 tanggungjawab dan kewajiban, kewajiban sebagai pekerja dan kewajiban sebagai mahasiswa. Aku harus pandai membagi waktu antara kerja dan belajar dan alhamdulillah ternyata aku tidak begitu mengalami kesulitan menjalaninya.

Hari minggu merupakan hari libur di perusahaan tempat aku bekerja dan hari minggu pula UT Pokjar Johor mengadakan kegiatan baik kegiatan akademik seperti bimbingan belajar hingga kegiatan non akademik semua dilaksanakan pada hari minggu karena hari minggu mayoritas TKI di Malaysia libur. Mulai dari situ lah aku mulai aktif mengikuti setiap kegiatan yang dibuat oleh pihak UT Pokjar Johor, hingga saat aku memasuki semester 4 tepatnya tahun 2015. Pada waktu itu UT Pokjar Johor melaksanakan kegiatan Musyawarah Mahsiswa (MUSMA) pemilihan Ketua Dewan Presidium Mahasiswa (DPM) yang baru.
Muhammad Rusli sebagai ketua terpilih menghubungi aku via chatting dia mengatakan bahwa dia ingin aku menjadi wakil ketua untuk membantu dia dan pengurus yang lain dalam menjalankan tugas di DPM UT Pokjar Johor. Dengan rasa sedikit tidak percaya dipilih untuk menjadi wakil ketua, aku meng-iyakan tawaran dia.

Menjadi wakil ketua di DPM UT Pokjar Johor tahun 2015 banyak sesuatu yang aku pelajari dan yang aku dapatkan mulai dari bekerjasama dalam sebuah tim, bertanggungjawab dengan tugas yang telah diberikan, berinteraksi dengan masyarakat luas dan masih banyak lagi manfaat serta ilmu yang aku dapatkan. Selama satu tahun menjadi wakil ketua ternyata tidak terasa begitu lama. Akhir November 2015 adalah akhir masa kepengurusan DPM, karena sesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD ART) DPM UT Pokjar Johor masa kepengurusan adalah selama dua semester atau satu tahun.

Setelah masa kepengurusan tahun 2015 berakhir, UT Pokjar Johor kembali mengadakan Musma pemilihan ketua DPM 2016 dan hasil dari pemilihan tersebut Saudara Gupran dari jurusan Admnitrasi Negara terpilih untuk memangku jabatan sebagai ketua DPM UT Pokjar Johor tahun 2016.

Setelah Gupran resmi terpilih menjadi ketua DPM, dia mulai sibuk memilih dan memilah siapa saja yang akan mengisi posisi jabatan di DPM yang akan dia pimpin selama tahun 2016. Sepertinya yang diketahui ketua terpilih mempunyai hak penuh untuk memilih siapa aja yang akan mengisis posisi jabatan.

Cerita tahun 2015 kembali terulang, ketua terpilih tahun 2016 Gupran sebagai ketua terpilih memilih aku untuk menjadi wakil ketua. Aku juga kurang tahu pasti kenapa aku dipercayai menjadi wakil ketua DPM UT Pokjar Johor selama 2 tahun berturut-turut.
Aku cuma punya prinsip "kalau diberikan kepercyaan maka kepercayaan itu akan aku jaga sebaik mungkin dan aku akan melakukan yang terbaik sesuai kemampuan dan kapasitas yang pada diri".

Bulan pertama, kedua, ketingga hingga ke akhir semester saya dan ketua serta pengurus yang lain berusaha melakukan yang terbaik dan mencoba membuat gebrakan baru agar UT Pokjar Johor bisa lebih baik dari sebelumnya. Kami yang tergabung di kepengurusan DPM 2016 melanjutkan program yang sudah berjalan dengan baik dari pengurus sebelumnya dan memperbaiki beberapa sistem yang kami rasa perlu untuk diperbaiki.

Memasuki periode kedua tepatnya 2016.2, karena ada sesuatu dan lain Gupran selaku ketua harus pulang ke tanah air. Saya selaku wakil ketua harus menjalankan tugas dia sebagai ketua sampai waktu yang tidak ditentukan.

Saya dan pengurus yang lain selalu berusaha menjalankan tugas sebagaimana mestinya walau dalam keadaan tanpa ketua sekitar 4 bulan dan alhamdulillah kami mampu menjalankan tugas serta program yang telah kami susun hingga akhir masa jabatan, ketua kami memang tidak sedang berada ditempat tapi kami tetap menjalin komunikasi dengan ketua. Jadi intinya berjalan atau tidaknya sebuah organisasi tergantung bagaimana jalinan komunikasi antara pengurus, komunikasi yang terjalin dengan baik tentunya akan menghasilkan sesuatu yang pula dan sebaliknya.

Bersambung. . . . .