The Palvis di Acara Sumpah Pemuda 2015 |
Menjadi anak band mungkin menjadi keinginan bagi setiap orang yang mempunyai kemampuan dalam memainkan alat musik. Mulai dari gitar, drum, piano dan alat musik lainnya.
Pertama kali belajar memainkan alat musik (Gitar) pada tahun 2004. Anak-anak muda pada waktu itu masih banyak memainkan musik-musik dangdut. Setelah belajar gitar berbulan-bulan, akhirnya bisa juga memainkan satu lagu.
Pada tahun 2011, ketika aku kerja ke Malaysia, aku kenal dengan teman-temanku yang juga berasal dari Palembang. Kami sama-sama menyukai musik dan juga sama-sama punya keinginan membentuk band.
Diawali dengan sebuah gitar akustik sederhana milik rekan kerja hingga masuk ke studio musik, kami mulai menyalurkan hobby kami dibidang musik.
Waktu itu, pertama kali menemukan studio musik, kami dibantu oleh rekan kerja yang merupakan warga tempatan. Sebut saja Khairul dan Yana, mereka lah yang mengantarkan kami ke studio musik untuk pertamakalinya di negeri jiran ini. Ada Nasir juga yang sering menemani kami setiap kali latihan di studio.
Pertengahan Januari 2012, kami Endri, Efri dan Dendy sepakat untuk membentuk band dengan segala kekurangan kami dalam memainkan alat musik. Kami nekat membentuk sebuah band walau tanpa pembetot bass, kami menamakan band kami "FIGHTER BAND" dengan personil Endri Gitaris, Efri Gitaris+Vocalis dan Dendy Drummer.
Nama tersebut kami ambil dari Bahasa Inggris yang berarti "Pejuang". Filosofi dari nama itu berkaitan dengan latarbelakang kami yang sama-sama pejuang, pejuang untuk sebuah kesuksesan.
Setiap bulan kami selalu menyempatkan untuk bermain musik distudio. Tawaran untuk mengisi acara-acara sering menghampiri kami.
Namun, seiring berjalannya waktu, kami mulai sibuk dengan kesibukan masing-masing dan tanpa sadar sudah hampir 1 tahun lamanya kami tidak pernah lagi bermain musik bareng baik itu di asrama maupun distudio musik. Dan pada akhirnya kami sepakat untuk membubarkan band yang sudah kami bentuk sejak 2012 lalu walau sudah memiliki 5 lagu sederhana hasil karya kami sendiri.
Setelah berbulan-bulan fakum dari dunia musik dan sibuk dengan kesibukan masing-masing, rasa rindu akan suasana dalam studio kembali menyatukan kami. Kami mulai kembali memainkan musik di studio.
Dengan formasi baru kami bentuk lagi band yang sempat kami bubarkan. Formasi baru dan nama band pun baru. Kali ini kami sepakat menamakan band kami menjadi "THE PALVIS" Endri Gitaris, Efri Gitaris, Dendy Drummer dan Yeni Vocalis. Ada alasanyan tersendiri kenapa kami memilih nama The Palvis untuk menjadi nama band kami. The Palvis terdiri kata "The (pelengkapkata) dan Palvis. Palvis terdiri dari 2 kata PAL dan VIS. PAL kami ambil dari kata PALEMBANG karena kami sama-sama berasal dari Palembang dan VIS kami ambil dari kata VISA/DEVISA. Jadi, kami simpulkan filosifi dari nama The Palvis adalah Pahlawan Devisa dari Palembang. Walau Yeni sang vocalis berasal dari Jawa Tengah, kami tetap menyimpulkan seperti itu karena awal mulanya terbentuk The Palvis berawal dari kami bertiga yang sama-sama berasal dari Palembang.
Tawaran demi tawaran untuk tampil di panggung kembali menghampiri kami, mulai dari panggung sederhana, kecil hingga panggung yang megah.
Banyak pengalaman yang kami dapat dari The Palvis. Namun sayang, ketika memasuki pertengahan 2015 Yeni sang vocalis harus kembali ke tanah air karena kontrak kerjanya sudah berakhir.
Ditinggal vocalis pulang ke Indonesia, kami masih menjalani kegiatan latihan di studio. Efri kembali mengisi posisi vocalis yang sebelumnya diisi oleh Yeni dan ditambah Makmur sebagai additional bass.
Setelah berkali-kali diberi kesempatan mengisi event-event dengan 4 personil Endri Gitar, Efri Gutar+Vocalis, Makmur Bass dan Dendy Drummer, tiba bulan Agustus kini giliran Efri sang gitaris yang harus pulang ke tanah air dikarenakan berakhir kontrak kerja sama seperti Yeni sebelumnya dan kini hanya tinggal 2 personil yang masih bertahan di negeri jiran ini, dan itu terasa tidak mungkin untuk bermain musik seperti biasa di studio dan kalau pun ada tawaran untuk mengisi event mungkin juga tidak bisa di-iyakan.
Walau sekarang kita sudah terpisah jarak dan waktu, semoga kita tidak pernah melupakan kenangan demi kenangan yang sudah kita ukir di Fighter Band dan The Palvis.
Dan sesukses apapun kita nantinya, semoga juga kita tidak melupakan karya-karya lagu sederhana yang sudah kita ciptakan.
Memang benar kata Peterpan "Tak Ada Yang Abadi". Judul lagu itu cukup memberi pemahaman bagi kami, bahwasanya semua yang ada di dunia ini memang tidak ada yang abadi, yang datang akan pergi dan yang pergi belum kembali.
Keren... ngeband juga, menulis juga.
BalasHapusTerima kasih Vinny 😊
Hapus