SURAT TERBUKA UNTUK PRESIDENKU
By : Adinda Istianty (TKI Hongkong asal Sragen - Jawa Tengah)
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk bapak presiden tercinta dan semoga bapak selalu sehat serta dalam lindungan Allah Swt. aamiin
Langsung saja ya pak.
Maaf bila saya lancang menyusun kata dalam beranda facebook ini. Namun inilah cara saya mengadu, ketar ketir hati kami semua yang berada di luar negeri.
Bapak presiden tercinta, kami rasa belum beberapa lama ini kami tersenyum lega karena dicabutnya KTKLN yang selama ini sangat memberatkan kami, bahkan sudah banyak korban-korban di BANDARA SOEKARNO HATTA yg dimintai uang dengan alasan KTKLN.
Namun kini bermunculan video-video yang berlokasi di BANDARA SOEKARNO HATTA. Dimana para petugas bandara membuka koper satu persatu para WNI yg datang bertanya tentang harga dan sebagainya. Petugas berkata telah menetapkan berapa barang yg bisa dibawa yaitu sejumlah $250.
Selebihnya terkena pajak BEA CUKAI. Bahkan terlihat seorang bapak-bapak yang membawa 2 unit hp baru untuk hadiah kepada istrinya mereka mengenai pajak 6 juta. Coba bapak bayangkan bila yg ada disana adalah bapak sendiri, bagaimana perasaan bapak? marah? sedih? kecewa?
Disaat bapak ingin memberi hadiah spesial buat istri tercinta namun di bandara harus dikenai pajak yang begitu besar.
Pak presiden yang terhormat.
Kami para TKI yang berada di luar negeri ketar ketir dengan peraturan ini. Yang katanya sudah ditetapkan oleh undang undang, entah undang-undang yang mana, saya pun tidak paham karena saya bukan orang yg paham tentang perundang-undangan. Saya hanyalah seorang RAKYAT KECIL yg mengadu nasib di negara orang demi membantu mensejahterakan keluarga.
Bapak presiden tercinta.
Kami para TKI yang sudah bertahun-tahun mengadu nasib di luar negeri rindu untuk kembali ke tanah air tercinta, tanah kelahiran kami indonesia.
Rindu dengan orang tua kami, anak kami, suami kami, adik kami, kakak kami, nenek kami, kakek kami, keponakan-keponakan kami, dan semua sanak saudara kami.
Apakah kami harus pulang dengan tangan kosong pak?
Ataukah kami memberi buah tangan kepada mereka BARANG BEKAS?
Pak, kami kerja bertahun-tahun membanting tulang, jauh dari sanak saudara, beda bahasa, adat dan budaya.
Perjalanan kami juga tidak semulus yang bapak bayangkan, diantara kami banyak yg kerja dari pagi hingga pagi lagi, diantara kami banyak yg dicaci maki, dipukuli bahkan tidak digaji. Disini kami korbankan waktu, kami korbankan perasaan demi untuk mendapatkan kesejahteraan hidup untuk keluarga kami di Indonesia. Namun lihatlah pak, para tikus-tikus bandara berkeliaran layaknya kelaparan. Mereka menjadikan kami sasaran empuk mangsa mereka, apalagi bagi kami yang tidak berani melawan mereka. Kami harus bagaimana pak?
Rasanya tidak mungkin jika pulang dengan tangan kosong, sedangkan jika kami membawa barang mereka memintai pajak beacukai.
Harus dengan cara apa kami membawa hadiah untuk keluarga kami pak? Sedangkan jika kami menggunakan jasa pengiriman banyak barang-barang kami yang hilang dimakan oleh para tikus tikus itu. Bahkan box pemaketan barang kami rusak dan berantakan sampai depan pintu rumah kami, dan apabila kami membawa barang di bagasi, mereka juga mengambil barang-barang kami dan juga membanting-banting koper kami.
Tahu kah pak, mereka sebenarnya tidak pantas bekerja disana, melainkan mereka pantasnya menjadi pemecah BATU, dan bila kami membawa barang di handbag kami, mereka menggeledah dan memintai pajak kepada kami.
Disamping itu masih banyak calo-calo bandara yang berkeliaran.
Bapak presiden yang terhormat, jika keputusan peraturan yang ada dibandara adalah keputusan dari bapak, kami mohon agar bapak segera mencabutnya. Karena itu sangat memberatkan kami para TKI. Dan apabila itu keputusan murni dari pihak bandara kami mohon kepada bapak untuk segera menindak lanjuti peraturan itu.
Kami warga Indonesia meminta perlindungan dari bapak, kami meminta bantuan kepada bapak.
Semoga surat ini sampai kepada bapak dan bapak sudi untuk membacanya. Jeritan-jeritan hati kami para TKI.
Jika ada kata yg tidak berkenan dihati bapak saya pribadi mohon maaf yg sebesar besarnya. Semoga bapak sudi mendengarkan jeritan para TKI,,
Hormat saya, TKI HONGKONG yg sudah 4 tahun lebih belum pulang ke Indonesia.
Akhir kata
Wassalamualaikum wr.wb dan salam hormat