Aku negera, aku begitu luas juta menghasta.
Aku kaya, aku diakui semua.
Aku subur dan aku dibiar menganggur.
Hingga semua datang menggusur.
Luasku datangkan pengembara luar negara.
Dari berbagai bangsa di dunia.
Kayaku memikat, hartaku diincar olehbsemua.
Datang merayu kadang menipu mengeruk harta.
Wargaku beragam mengaku aku bangsa.
Dijualnya aku dan ditukarnya untuk kesenangan sementara.
Umpama permata aku digadaikannya.
Enggan mengolah hidup terjajah sudah.
Duhai pemimpinku yang mengolah.
Tidakkah kalian merasa gunda?
Harta permata berlian berbongkah.
Dijarah, dipunggah kesemua arah.
Luasku tak cukupkan makan wargaku.
Berlimpah ruah kekayaan wargaku masih menangis sendu.
Apakah harus aku semburkan sendiri kekayaanku kepangkuanmu?
Ataukah ku rekahkan semua isi perutku kehadapanmu?
Duhai anak-anak bangsa yg menempatiku.
Kalian berada ditanah air yang mampu mencukupimu.
Singsingkan lengan baju mencegah pongah dibenakmu.
Kibarkan semangat cinta kasihmu kedepanku.
Hempaskan bongkahan tanah membatu kepadakum
Lalu semailah tumbuhan dan buahan pengisi perutmu.
Tebarkan jaring dan jala rakitanmu dijutaan sungaiku dan milyaran mil lautanku untuk mencukupi keperluan perutmu.
Tunggu apa lagi?
Adakah kalian akan menungguku habis dijarah dan diterjah serta dipunggah orang luar dari segala arah?
dan barulah kalian sadar dan menyesal.
ataukah aku harus pasrah meyerah bersamamu.
menyerahkan harta yang berlimpah ruah.
sudah cukuplah sudah kalian berlengah.
jadilah generasi pembelaku dengan penuh maruah.
Oleh : Gupran & Endri